Posted by : dicky ss
Kamis, 12 Juli 2018
LAPORAN
TUGAS BESAR
BASIS
DATA I
SISTEM
INFORMASI ANTRIAN
Oleh:
Dicky
Sulis Stiawan
A1317019
PROGRAM
STUDI TEKNIK INNFORMATIKA
POLITEKNIK
NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas hadirat Allah Swt, zat Yang
Maha Indah dengan segala keindahan-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Tugas Besar ini, yang
berjudul Sistem Informasi Antrian.
Akhirnya
dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan tugas besar ini.
Akhir kata, penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan tugas akhir ini, untuk
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Pelaihari,
2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
MySQL
adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (DBMS) yang
multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari system manajemen
basisdata relasional (RDBMS). MySQL dibuah oleh TcX dan telah dipercaya
mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di
antaranya memiliki 7 juta baris.
MySQL
AB merupakan perusahaan komersial Swedia yang mensponsori dan yang memiliki
MySQL. Pendiri MySQL AB adalah dua orang Swedia yang bernama David Axmark,
Allan Larsson dan satu orang Finlandia bernama Michael “Monty”. Setiap pengguna
MySQL dapat menggunakannya secara bebas yang didistribusikan gratis dibawah
lisensi GPL(General Public License) namun tidak boleh menjadikan produk
turunan yang bersifat komersial.
Pada
saat ini MySQL merupakan database server yang sangat terkenal di dunia, semua
itu tak lain karena bahasa dasar yang digunakan untuk mengakses database yaitu
SQL. SQL (Structured Query Language) pertama kali diterapkan pada sebuah proyek
riset pada laboratorium riset San Jose, IBM yang bernama system R. Kemudian SQL
juga dikembangan oleh Oracle, Informix dan Sybase. Dengan menggunakan SQL,
proses pengaksesan database lebih user-friendly dibandingan dengan yang lain,
misalnya dBase atau Clipper karena mereka masih menggunakan perintah-perintah
pemrograman murni.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Basis Data
basis data
terdiri dari 2 (dua) kata, yaitu kata Basis dan Data. Basis bisa di artikan
sebagai markas ataupun gudang, tempat berkumpul. Sedangkan data yaitu kumpulan
fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, seperti manusia, barang, dan
lain-lain yang direkam ke dalam bentuk angka, bentuk huruf, simbol, teks,
bunyi, gambar atau juga kombinasinya.
Jadi arti
dari basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data – data yang saling
berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi, serta
dipanggil oleh penggunanya. Definisi Basis data juga dapat diartikan sebagai
kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu
sama lain, dimana setiap user diberi wewenang untuk dapat mengakses ( seperti
mengubah,menghapus dll.) data dalam tabel-tabel tersebut.
2.2
Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut salah satu
para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan
teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,
biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek
pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga
memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem
informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan
model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database. Berikut
simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen:
2.2.1 Simbol-simbol ERD
Tabel 1.1 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram
2.2.2 Derajat relasi
Menunjukan banyaknya himpunan entitas yang saling
berelasi. ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua
buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak
mengizinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk hubungan
relasi dalam ERD.
Tabel 2.1 Derajat relasi
dalam Entity Relationship Diagram
2.2.3 Kardinalitas
Relationship mempunyai tiga
tipe kardinalitas yang mana tiap tipe menunjukkan jumlah record dari setiap tabel yang
direlasikan ke record pada tabel
lain. Ketiga tipe tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan
satu ke satu (One to one relationship)
Hubungan antara file
pertama dan file kedua berbanding satu. Dalam hubungan ini, tiap record dalam tabel A hanya memiliki satu
record yang cocok dalam tabel B dan
tiap record dalam tabel B hanya
memiliki satu record dalam tabel A.
Logika penalaran matematika dari one to
one relationship adalah pemetaan dengan “perkawanan satu-satu” atau sering
disebut dengan korespondensi satu-satu. Contoh One to one relationship adalah satu pasien mempunyai satu tempat
tidur.
Gambar 2.1 One to one relationship
2.
Hubungan
satu ke banyak (One to many relationship)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah
satu berbanding banyak. Dalam hubungan ini tiap record dalam tabel A memiliki beberapa record yang cocok dalam tabel B. Logika penalaran matematika dari one to many relationship adalah
“Perkawanan satu ke banyak”. Contoh One
to many relationship adalah satu dosen mengajar banyak mata kuliah.
Gambar 2.2 One to many relationship
3.
Hubungan
banyak ke banyak (Many to many
relationship)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah
banyak berbanding banyak. Dalam hubungan ini tiap record dalam tabel A memiliki beberapa record yang cocok dalam tabel B dan tiap record dalam tabel B hanya memiliki satu record yang cocok dalam tabel A. Logika penalaran matematika dari many to many relationship adalah
pemetaan “Perkawanan banyak ke banyak”. Contoh many to many relationship adalah banyak mahasiswa memiliki banyak
mata kuliah dan banyak mata kuliah memiliki banyak mahasiswa. Hubungan many to many tidak dapat
diimplementasikan ke dalam database
relationship sehingga hubungan ini harus dipecah menjadi hubungan one to many.
Gambar 2.3 Many to Many relationship
2.3 Conceptual Data Model
(CDM)
Conceptual Data Model adalah sebuah
representasi seluruh muatan informasi yang dikandung oleh basis data. Tidak
seperti level eksternal maka pada level conceptual,
keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat
lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah skema
konseptual.
2.3.1 Simbol-simbol CDM
|
Simbol
|
Deskripsi
|
||||||
|
Entitas/Tabel
|
Entitas
atau tabel yang menyimpan data dalam basis data.
|
||||||
|
Relasi
nama relasi
1..*
|
Relasi
antar tabel yang terdiri atas nama relasi dan multiplicity
|
||||||
2.3.2 Aturan-aturan CDM
2.4 Physical Data Model
(PDM)
PDM merupakan gambaran
fisik dari database yang akan dibuat dengan mempertimbangkan DBMS yang akan
digunakan. PDM dapat dihasilkan dari CDM yang telah dibuat. Dalam penerapannya
PDM dapat disamakan dengan Skema Relasi yang fungsinya adalah memodelkan
struktur fisik dan secara detail dari suatu database. Dalam PDM hubungan antar
entitas yang digunakan adalah hubungan secara kardinalitasnya, dimana hubungan
one to one akan ditandai dengan sebuah garis hubung dan berisi keterangan
hubungan tersebut one to one, hubungan one to many juga ditandai dengan garis
hubung serta tanda hubungan tersebut one to many dan PK (Primary Key) pada
tabel one akan menjadi FK (Foreign Key) pada tabel many, dan hubungan many to
many akan membuat sebuah tabel baru yang berisikan PK dari masing-masing tabel
pembentuk hubungan many to many
2.4.1 Simbol-simbol PDM
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada PDM:
|
Simbol
|
Deskripsi
|
|
Tabel
nama_tabel
|
Tabel
yang menyimpan data dalam basis data
|
|
id_tbl1
= id_fk_tbl2
|
Relasi
antar tabel yang terdiri dari persamaan antara primary key (kunci primer) tabel yang diacu dengan kunci yang
menjadi referensi acuan di tabel lain.
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Studi Kasus
Dalam modul ini akan
membahas sebuah studi kasus tentang Sistem Informasi Antrian.
3.2
Studi Kasus ERD
Studi kasus untuk membuat ERD
menggunakan sistem informasi Antrian
3.2.1 Definisi Entitas dan Atribut
|
No.
|
Entitas
|
Atribut
|
|
1.
|
user
entitas
yang menyimpan data user yang berhak login ke aplikasi untuk mengelola data
|
username
atribut untuk melakukan proses login
|
|
password
merupakan kata sandi dari masing-masing users untuk
login pada sistem
|
||
|
hak_akses
atribut
untuk mengetahui hak akses users yang berhak mengelola data pada sistem atau
tidak (biasanya disebut sebagai admin/administrator/yang mengurusi
administrasi)
|
||
|
2.
|
satpam
entitas yang menyimpan data satpam
|
id_ satpam
merupakan suatu atribut yang menjadi identitas satpam
|
|
nama
merupakan atribut dari nama satpam
|
||
|
alamat
atribut alamat satpam
|
||
|
3.
|
supir
entitas yang menyimpan data supir
|
id_supir
merupakan atribut yang menjadi identitas dari supir
|
|
nama
merupakan atribut dari nama supir
|
||
|
|
|
alamat
Atribut alamat supir
|
|
4.
|
jadwal
entitas yang menyimpan data jadwal
|
id_jadwal
merupakan suatu atribut ysng menjadi identitas dari
jadwal
|
|
5.
|
truck
entitas yang menyimpan data truck
|
no_polisi
merupakan suatu atribut untuk menjadi identitas dari
truck
|
|
6.
|
surat_keluar
entitas yang menyimpan data surat keluar
|
no_surat
atribut yang menjadi identitas dari surat keluar
|
|
jumlah
atribut yang menjadi keterangan dari jumlah surat
keluar
|
||
|
7.
|
sawit
entitas yang menyimpan data sawit
|
id_sawit
atribut yang menjadi identitas dari sawit
|
|
jenis_ sawit
atribut yang menjadi keterangan dari jenis sawit
|
3.2.2 Definisi Relasi
|
No.
|
Relasi
|
Atribut
|
|
1.
|
melapor dalam
supir
|
Merupakan
relasi antara entitas satpam dan entitas supir dimana melapor memiliki makna
bahwa supir harus melapor kepada satpam yang disimpan pada entitas supir
Kardinalitas
antara entitas satpam dan entitas supir adalah one to many karena banyak
supir dapat melapor pada satu satpam.
|
|
2.
|
memiliki dalam jadwal
|
Merupakan
relasi antara supir dengan jadwal. Dimana maksud dari memiliki pada jadwal
adalah jadwal dimiliki oleh supir yang disimpan pada entitas jadwal
Kardinalitas
dari supir dengan jadwal adalah one to many karena satu supir dapat memiliki
banyak jadwal
|
|
3.
|
mempunyai
dalam jadwal
|
Merupakan
relasi antara truck dengan jadwal. Dimana maksud dari mempunyai pada jadwal
adalah jadwal dimiliki oleh truck yang disimpan pada entitas jadwal.
Kardinalitas
dari truck dengan jadwal adalah one to many karena satu truck dapat mempunyai
banyak jadwal
|
|
4.
|
mempunyai
dalam surat_keluar
|
Merupakan
relasi antara jadwal dengan surat_keluar. Dimana maksud dari mempunyai pada
surat_keluar adalah surat_keluar mempunyai jadwal yang disimpan pada entitas
surat_keluar
Kardinalitas
dari jadwal dengan surat_keluar adalah one to one karena satu surat_keluar
mempunyai satu jadwal
|
|
5.
|
memiliki dalam
surat_keluar
|
Merupakan
relasi antara sawit dengan surat_keluar. Dimana maksud dari memiliki pada
surat_keluar adalah surat_keluar dimiliki sawit yang disimpan pada entitas
surat_keluar
Kardinalitas
dari sawit dengan surat_keluar adalah one to many karena satu sawit dapat
memiliki banyak surat_keluar.
|
3.2.3 Diagram ER
3.3 Studi Kasus CDM
Berikut
adalah CDM dari studi kasus Sistem Informasi Antrian
3.4 Studi Kasus PDM
Berikut adalah PDM
dari studi kasus Sistem Informasi Antrian
BAB IV
PHPMYADMIN
4.1 Pengertian PHPMyAdmin
Phpmyadmin
adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman php yang
digunakan untuk menangani administrasi MYSQL melalui jejaringan jagat jembar (
World Wide Web).
Phpmyadmin
mendukung berbagai aplikasi mysql, diantaranya (mengelola basis data, table-
table, bidang, relasi, indeks, pengguna, perizinan, dll)
Phpmyadmin
dimulai pada tahun 1998 oleh Tobias Ratschiller seseorang konsultan IT.
Ratschiller mengerjakan sebuah program bernama MYSQL-webadmin dengan bebas,
yang merupakan produk dari Petrus Kuppelwieser, yang telah berhenti
mengembangkannya pada saat itu. Ratschiller menulis kode baru untuk phpmyadmin,
dan ditingkatkan pada konsep dari proyek Kuppelwieseer.
Ratschiller
meninggalkan proyek phpmyadmin pada tahun 2001. Sekarang sebuah tim dari
delapan pengembang yang dipimpin oleh Oliver Muller meneruskan pengembangan
phpmyadmin di SourceForge.net. beberapa pengembang diantaranya :
a. Marc Delisle
b. Michal Cihar
c. Sebastian
Mendel
d. Herman van Rink
4.2 Membuat database dari Mysql PHPMyAdmin
1.
Jalankan Xampp.
2.
Masuk ke PhpMyAdmin.
3.
Buat database, tulis nama
database dan jumlah kolomnya(atribut), kemudian klik go.
4.
Buat table, keudian isi
berapa banyak kolom yang diperlukan sesuai banyaknya atribute dari entitas pada
ERD.
5.
Tulis nama-nama
atributnya serta tentukan type data dan length.
-
Pilih type data dari
setiap atribut.
-
Untuk menentukan bahwa
atribut itu primary key dengan cara
klik panah pada tabel index kemudian pilih primary. Jika atributnya merupakan foreign key maka pilih “index”. Lalu
klik save.
6.
Hasil dari tabel yang
sudah dibuat.
-
Dibawah ini adalah tabel
yang sudah saya buat.
7.
Untuk memudahkan dalam
penginputan data, maka perlu direlasikan tabel-tabel yang saling berhubungan.
Dengan cara klik “designer”.
8.
Maka akan tampil
tabel-tabel yang sudah dibuat sebelumnya.
9.
Untuk merelasikannya klik “create relasion”
10.
Tentukan tabel mana yang ingin
direlasikan. Pada contoh berikut “no_polisi” pada tabel “truck” adalah primary key dan menjadi foreign key pada tabel “jadwal”. Maka
saya akan merelasikannnya setelah memilih “create relasion” lalu pilih primary key nya kemudian pilih foreign key-nya.
-
Pilih primary key-nya.
-
Pilih foreign key-nya.
11.
Jika sudah dipilih maka
akan muncul jendela berikut, klik panah yang ada disamping, pilih cascade pada
“on delete” dan “on update”. Lalu klik “ok”.
12.
Maka akan terbentuk
sebuag relasi antara tabel “truck” dengan tabel “jadwal” yang atributnya
“id_jadwal”.
13.
Kemudian buatlah relasi
tabel-tabel yang lain seperti langkah tadi. Dan ini adalah hasil relasi dari
database saya. Seperti pada gambar berikut.
4.3 Import
database dari tools power designer
4.3.1 Membuat CDM
Langkah-langkah
menjalankan apliksasi Sybase power designer:
1. Klik
ikon Power Designer pada desktop
2. Akan
tampil jendela berikut, pilih new project.
3. Beri
nama project yang ingin dibuat dan atur letak penyimpanannya, lalu klik OK
4.
Kemudian klik file-new model.
5. Maka
kan tampil jendela berikut. Pilih Information-Conceptual
Data-Model name (ketik nama model
yang ingin dibuat)-OK.
6. Pilih
entity untuk membuat entitas.
7. Buat
beberapa entitas sesuai yang diperlukan
8. Double
klik pada entitas, kemudian beri nama entitas.
9. Pilih
tool attributes
akna tampil jendela berikut. Tentukan nama, type data, length dari setiap
attributes.
10.
Berikut adalah pilihan
dari macam-macam type data.
11. Jika
salah satu attribute merupakan primary
key, beri centang pada “P” lalu klik OK.
12. Berikut
merupakan contoh hasil CDM dari studi kasus yang sudah saya buat sebelumnya.
13. Pilih
relationship untuk merelasikan masing-masing entitas.
14. Drag
relationship dari satu tabel ke
tabel lain yang berhubungan. Berikut adalah hasil dari relsai antar entitas
dari CDM yang telah dibuat.
15. Double
klik pada relationship, lalu beri nama pada relasi yang terhubung.
16. Klik
cardinalitas untuk menentukan cardinalitas dari relasi. Klik OK.
17. Berikut
adalah hasil CDM yang sudah selesai.
4.3.2 Generate dari CDM ke PDM
Berikut langkah-langkah mengubah hasil CDM ke bentuk
PDM.
1. Buka
CDM yang sudah dibuat. Pilih tools-generate physical data model.
2. Akan
muncul jendela berikut, beri nama pada file PDM. Lalu OK.
3. Hasil
dari generate PDM
4.3.3 Generate Database dari hasil PDM
Berikut langkah-langkah untuk generate database ke
Mysql.
1. Buka
file PDM yang sudah dibuat. Pilih tool Database-generate
database.
2. Akan
muncul jendela berikut. pilih tempat penyimpanan dan beri nama file yang sudah
berekstensi “.sql” lalu klik OK.
3. Dan
akan tampil jendela berikut, yang menandakan bahwa generate berhasil. Klik
close
4. Buka
“localhost/phpmyadmin/” untuk mengimport data yang sudah berekstensi “.sql”
5. Buat
database yang sama judulnya dengan file dari hasil generate database yang
berekstensi “.sql”
6. Klik
database yang sudah dibuat, kemudiaan pilih “import”. Klik browse untuk mencari
file yang ingin di import.
7. Pilih
file yang sudah berekstensi “.sql” sebelumnya dengan klik “browse”
8. Klik
Go/kirim
9. Database
sudah berhasil di import.
10. Cek
pada database yang di import di designer, dan database sudah langsung otomatis
terelasi.
4.4 Import dan export csv data
4.4.1 Import data CSV
Berikut langkah-langkah dalam mengimport data manual
database dari CSV:
1.
Buka database yang sudah
dibuat sebelumnya, pada phpmyAdmin.
2.
Buat file excel yang
isinya sama dengan tabel pada database yang kita buat.
Misal untuk tabel user
yang berisi username, password dan hak_akses, maka inputkan data-data user
tersebut dalam file excel seperti gambar berikut.
3.
Simpan file excel dengan
nama file berekstensi “.csv”. Kemudian pilih type “CSV Comma Delimeted”.
4.
Buka tabel truck pada
database yang ingin diimport. Dapat dilihat pada gambar bahwa pada tabel truck
masih kosong belum ada data yang diinputkan. Untuk mengimport data, klik import.
5.
Pilih file yang ingin
diimport tadi. Klik “browse”, untuk mencari file yang ingin diimport.
6.
Cari file truck, klik
open.
7.
Ketik “1” pada form
“starting from the first one”, untuk melewati satu kolom dari format excel.
8.
Pilih format “CSV” untuk
mengimport dari CSV ke database.
9.
Klik GO/kirim
10.
Ini menandakan bahwa
proses import sudah berhasil.
11.
Dapat dilihat hasilnya
dengan klik “browse/jelajahi”.
4.4.2 Export database ke CSV
Database pada PHPMyAdmin ini juga
dapat di export ke berbagai format. Contohnya export ke format CSV.
1.
Buka table yang ingin di
export
2.
Pilih export
3.
Pilih format, lalu GO
4.
Maka akan otomatis
terdownload, lalu buka file tersebut
5.
Akan tampil hasil dari
export yang berupa file excel






